Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


 
IndeksIndeks  PortalPortal  GalleryGallery  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 aquino ahaha

Go down 
PengirimMessage
ExSiyLon
Admin
Admin



Posts : 17
Join date : 22.05.09
Age : 30
Location : jakarta

aquino ahaha Empty
PostSubyek: aquino ahaha   aquino ahaha EmptySun Nov 15, 2009 7:27 pm

Kepergiannya pada Sabtu 31 Juli 2009 pun membuat rakyat Filipina berkabung selama 10 hari. Sebagai pemimpin revolusi, Cory yang meninggal pada usia 76 tahun selalu dikenang sebagai perempuan hebat yang mengembalikan nyawa demokrasi Filipina pada 1986. Sejarah mencatat masa genting itu sebagai tahun yang tak terlupakan.
Selama 3 hari di bulan Februari 1986, dunia melihat Cory, seorang perempuan yang mengenakan pakaian berwarna kuning menyala yang memimpin jutaan orang dalam gerakan damai menentang Ferdinand Marcos. Saat itu, Marcos yang berkuasa dengan tangan besinya telah memerintah selama dua dasawarsa.
Sebelumnya, Cory hanyalah ibu rumah tangga biasa. Lahir sebagai keturunan klan Cojuangco di kawasan utara Provinsi Tarlac pada 25 Januari 1933, Cory tumbuh sebagai keluarga dengan berbagai privilege, kekuasaan dan kekayaan. Dia pun mendapatkan pendidikan yang berkualitas di AS dan Manila. Pada mulanya, Cory tak memiliki ambisi politik apa-apa, namun semuanya menjadi berbeda setelah dia bertemu seorang wartawan muda dengan karir cemerlang, Benigno 'Ninoy' Aquino. Ninoy yang berasal dari klan Tarlac kemudian menikahinya pada 1954.
Ninoy yang cerdas dan kritis kemudian menjadi senator yang mendapat dukungan dari sejumlah kalangan untuk maju menjadi presiden pengganti Marcos. Seketika Ninoy pun menjadi ancaman bagi Marcos. Pada September 1972, Marcos menyatakan keadaan perang dan memenjarakan ratusan lawan politik maupun pengecamnya, termasuk Ninoy.
Sampai pada suatu saat, Ninoy yang menderita sakit mendapat izin untuk berobat ke Boston, AS bersama istrinya. Marcos pun cukup lega karena Ninoy dalam pengasingannya di Boston tak akan banyak mengusik Marcos. Namun setelah Ninoy sembuh, Marcos gusar karena lawannya itu ngotot kembali ke Filipina.
Pada 1983, Ninoy yang tak tahan melihat penderitaan rakyat Filipina dari jauh pun memilih pulang kampung. Namun 20 Agustus menjadi hari terakhirnya di dunia. Saat kaki Ninoy menginjak tanah Filipina, sebutir peluru menembus kepalanya. Senator yang dirindukan rakyat Filipina itu pun tewas.
Kematian Ninoy membuat Cory memutuskan segera kembali ke Filipina dan menggalang kekuatan untuk menyatukan kalangan oposisi. "Saya bukan membalas dendam, hanya keadilan. Tidak hanya untuk Ninoy, tapi untuk seluruh rakyat Filipina yang menderita," kata Cory saat mendeklarasikan gerakan 'People Power'.
Puncak gerakan oposisi terjadi setelah Marcos memenangkan pemilu Filipina pada 1986 yang diwarnai kecurangan yang sangat masif. Cory yang didukung Gereja Katolik memimpin lebih dari 1 juta orang turun ke jalan. Saat itu pun dikenang dengan kelahiran 'People Power'. Gerakan itu pun sukses menggulingkan Marcos. Cory naik menjadi Presiden Filipina.
Cory segera membentuk komisi untuk merancang konstitusi baru serta menghapus jaringan kroni Marcos yang mengontrol ekonomi dan membebaskan aktivis politik. Cory juga memulai dialog dengan kalangan komunis dan muslim pemberontak. Keberhasilannya menegakkan demokrasi pun membuat majalah TIME menganugerahkan gelar Women of The Year pada 1986.
Sayang, usaha Cory tak berjalan seperti yang dia cita-citakan. Koalisi yang dibangunnya pecah. Dia digoyang 6 kudeta militer, pertentangan politik, serangan pemberontak dan kegagalannya mengubah sistem politik yang didominasi klan keluarga elit. Cory juga beberapa kali lolos dari sejumlah kudeta berdarah.
Meski pemerintahannya berakhir, Cory tetap konsisten dengan cita-citanya. Pada masa pensiunnya bahkan saat menderita sakit, dia tak pernah lupa mengingatkan rakyat Filipina untuk melawan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan. Dia dijuluki sebagai pahlawan Asia oleh majalah TIME pada 2006. TIME menggambarkan Cory sebagai simbol 'People Power' yang memberi inspirasi melawan tirani.
Pada tahun terakhirnya, Cory yang dulunya mendukung kepemimpinan Presiden Gloria Macapagal Arroyo berbalik arah menentangnya. Itulah wujud konsistensi Cory tak merestui Arroyo yang keluarganya didakwa melakukan korupsi. Cory bahkan ikut bergabung dengan massa yang turun ke jalan untuk mendemo Arroyo. Namun aksi itu mau tak mau berhenti setelah dia didiagnosa menderita kanker kolon pada Maret tahun lalu.
Meski demokrasi di Filipina belum sepenuhnya seperti harapan Cory, namun tak ada yang sangsi pada sosok Cory sebagai negarawan yang selalu optimistis dan tak kenal lelah berjuang. Perempuan Asia pertama yang tampil sebagai presiden perempuan di dunia ini akan selalu dikenang dalam sejarah demokrasi, bukan hanya bagi Filipina, tetapi juga bagi seluruh dunia. Selamat jalan Corazon Aquino!
Presiden yang menjatuhkan rezim Ferdinand Marcos ini divonis menderita kanker usus setahun yang lalu. Kondisinya semakin memburuk dan sebulan belakangan menjalani perawatan di RS.
Kondisi kanker yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya semakin melemahkannya, dan membuatnya tak tahan terus menjalani kemoterapi. Dan pada Jumat, 31 Agustus 2009, pukul 03.18 waktu setempat dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Dilansir AP, Sabtu (1/Cool, kematian presiden yang memperjuangkan demokrasi di Filipina itu diumumkan oleh puteranya, Senator Benigno 'Noynoy' Aquino III. Para pendukung setia Aquino pun menetapkan hari berduka selama sebulan dan setiap hari memanjatkan doa di gereja.
Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo yang sedang berada di Amerika Serikat pun mengucapkan rasa dukanya atas berpulangnya Aquino. Arroyo juga menetapkan pemakaman secara kenegaraan sebagai penghormatan terakhir pada pendahulunya itu.
Ibu Aquino akan dikenang sebagai mercu suar demokrasi. Tidak hanya di Filipina, tetapi juga di seluruh dunia," kata Ban, seperti dikutip juru bicaranya di New York.
Sekjen PBB juga menyampaikan rasa duka citanya kepada keluarga Aquino serta pemerintah dan rakyat Filipina atas meninggalnya Cory. Cory, yang memerintah Filipina pada tahun 1986 hingga 1992, menghembuskan nafas terakhir pada hari Sabtu dalam umur 76 tahun.
Menurut pemberitaan media, Cory sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari satu bulan karena menderita kanker usus besar. Presiden Filipina saat ini, Gloria Macapagal Arroyo, menyatakan hari berkabung nasional selama 10 hari sebagai tanda duka cita negara tersebut atas kepergian Cory Aquino.
Kembali Ke Atas Go down
https://exsiylon.indonesianforum.net
 
aquino ahaha
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: Hobby & Entertaiment :: Chit & Chat-
Navigasi: